Malam ini masih seperti malam yang sama dengan tahun-tahun lalu.  Sudah  lebih dari satu tahun dari terakhir kali kita bertemu, namun kenangan  itu masih tak mampu bergeser dari ingatan ku.  Segala cara telah ku  lakukan agar bisa mengikhlaskan dan perlahan melupakan.   Benar kata orang, “Ketika kau patah hati. Biarkan hati mu  beristirahat, jangan mencoba membukanya untuk yang lain. Karna jika itu  terjadi hanya ada dua kemungkinan : kamu terus membandingkan sosok baru  dengan sosok lama, atau kamu akan mendapatkan patah hati ganda”.   Dan aku mengalami hal yang pertama.  Aku menjadi pembanding yang  menyeramkan bahkan untuk diri ku sendiri.  Padahal aku tahu,  membandingkan adalah hal buruk, bahkan sangat hina menurut ku.  Karna aku  pun sangat benci dibanding-bandingkan.   Ah iya, mungkin kamu bukanlah Samudera, melainkan Angin Topan.  Karena  kamu menerbangkan ku tinggi bahkan terlalu tinggi, dan saat itu pula  kau menjatuhkan ku ke bumi.  Di penghujung Desember ini, tak akan lagi...
Tidak semua yang aku tulis adalah aku, dan berhentilah menerka-nerka, sebab dalam permainan kata, aku bebas menjadi apa dan siapa, karena dalam dunia kata aku adalah sutradaranya, aku adalah dalang pada tiap cerita.