Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Bagaimana Bisa?

Bagaimana bisa aku melepas, sedangkan melihat kau dengan yang lain aku belum ikhlas? Bagaimana bisa merelamu pergi, sedangkan segalamu masih saja membayangi? Bagiamana bisa aku katakan aku masa bodoh soal kamu, sedangkan aku masih jadi orang nomor satu yang ingin tau perihal kamu? Bagaimana bisa aku melupa, sedangkan kamu dalam ingatanku masih begitu kentara? Bagaimana bisa aku bilang tak cinta, sedangkan dalam hatiku kamu masih jadi yang mulia raja? Bagaimana aku bisa membohongi rasa, sedangkan padamu Lanang, segala kasih kuberi cuma-cuma? Bagaimana bisa aku pura-pura tak ada rasa, sedangkan semua perhatian aku berikan tanpa perlu kau minta. Bagaimana bisa aku menyembunyikan rindu Lanang, sedangkan padamu sedetik saja kamu berlalu rindu datang menyerbu? Bagiamana bisa aku aku berlari pergi, sedangkan bagiku kamu adalah kaki kiri? Bagaimana bisa aku berhenti menanti, sedangkan datangmu kembali aku yakin sekali? Bagaimana bisa aku katakan tanpamu aku akan tetap ba

Menangkan, Puan!

Dilahirkan menjadi seorang perempuan adalah kebanggaan. Kebanggaan untuk menjadi makhluk yang merdeka, makhluk yang bebas berpikir, bebas bertindak, bebas memilih, dan bebas mengekspresikan dirinya sendiri. Di kepala perempuan, tertanam ide-ide maha cemerlang, tertanam kemauan maha kuat untuk terus belajar, tertanam banyak hal maha gila yang sayangnya hanya tersimpan dalam kotak kecil usang yang kuncinya entah ada dimana hanya karena budaya yang tak benar. Budaya-budaya usang ketinggalan zaman yang membatasi kemerdekaan perempuan. Budaya-budaya yang membolehkan untuk mencibir perempuan-perempuan yang berani, yang percaya diri, yang berpikir, yang belajar, yang mengejar cita-citanya yang jauh lebih tinggi dari pengetahuan si pencibir. Budaya-budaya yang akhirnya berhasil membuat banyak perempuan lupa kemerdekaannya sendiri. Jangan mau kalah. Terbanglah. Menjadi bebaslah sebab kau pantas mendapatkannya. Jangan mau berhenti belajar hanya karena “katanya” perempuan itu tak

Pada akhirnya

Pada akhirnya, aku tidak akan memperdulikan lagi: apakah kamu lebih muda atau lebih tua, apakah kamu lebih tinggi atau di bawah pendidikanku, apakah kamu sudah mapan atau sedang berusaha ke sana. Karena pada akhirnya aku hanya ingin kamu: tetap menyayangiku meski aku tidak sesempurna yang kamu harapkan, tetap menguatkanku sepayah apapun kondisi yang kelak kita hadapi, tetap memilihku meski kau temukan orang lain yang lebih baik dariku dalam segala hal. Pada akhirnya, aku masih akan jadi perempuan yang cengeng, cerewet, dan sulit dimengerti.  Tapi aku tidak ingin membuatmu lelah menghadapi kerapuhanku.  Dan aku tau kamu akan tetap pelupa, cuek, dan ceroboh.  Tapi aku tidak ingin lelah mengupayakan kebahagiaanmu. Karena pada akhirnya, cinta hanyalah: tentang dua orang yang tidak membiarkan salah satunya lebih banyak berusaha, tentang dua orang yang tidak berniat meninggalkan salah satunya di masa sedih, tentang dua orang yang tidak malu dan akan terus tertaw

Mungkin sementara tapi semoga selamanya

Pada suatu masa, kurasa aku mati rasa. Hilang peka, serta segala hal bertemakan suka, cinta, dan apa apa yang kerap melengkapinya. Memilih untuk sendiri, -sebab bersama dengan seseorang dianggap terlalu riskan untuk kelak terluka lagi. Pada suatu masa, ku dapati aku mencumbui sepi hampir setiap hari. Kesepian menjadi teman. Hangatnya kebersamaan menjelma hanya sebatas impian. Imaji dan ilusi berlafadzkan kesendirian menyeruak tak dapat dikendalikan. Lalu aku menemukan kamu. Yang paras, rupa, tingkah laku, aroma, dan segala tentangmu hanya dapat membuatku terpaku. Lupa pernah terluka. Bergegas menjemput bahagia, berkemas dengan segera “ Mau kemana?” -  hampir seluruh panca indra dan logika bertanya. Mantap aku menjawab. “ Pindah, kini aku sudah menemukan rumah” “Hendak berapa lama disana?” -  giliran ragu dan ketakutan menguji segenap rasaku. Tak gentar aku menanggapi lagi  “Tidak sebentar, bukan hanya singgah. Mungkin sementara, tapi semoga selamanya” Kepada kamu, Aku

Yth. Masa lalu

Masa Lalu yang Aku Hormati, Sebelum aku berbicara panjang lebar, izinkan aku menulis sepotong sajak untukmu :   “Aku seringkali melihat bayanganku sendiri memelukmu. Tapi aku paham, sudah sejauh apa kita. Cuma bisa berharap suatu saat mesin waktu akan tercipta.” Masa Lalu yang Aku Hormati, Sepotong sajak di atas seolah berbicara bahwa tahun-tahun, bulan-bulan, dan hari-hari yang berlalu menjadi ujung atas kelelahanku sendiri, yang masih saja menunggu. Setiap teringat kamu, selalu ada kebahagiaan dan penyesalan, kesalahan dan kenangan. Masa Lalu yang Aku Hormati, Pada suatu waktu, aku membencimu… Mengapa? Sebab kamu, wahai masa lalu yang menyakitkan, selalu datang dalam mimpi-mimpiku cuma ingin membuka luka lama. Jadi untuk apa kamu hadir? Masa Lalu yang Aku Hormati, Berbaik hatilah sebentar, pergilah jauh. Atau perlu kumasukkan kau ke dalam kotak, lalu kubuang kuncinya, agar aku tidak bisa lagi membukanya? Hari demi hari yang bersimbah kenangan, di sanalah, peras

Masa lalu dan Masa kini

Masa kini seseorang itu dibagi dua: 1. Yang berusaha mencapai masa depan 2. Yang masih tenggelam di masa lalu. Kamu yang mana? Kalo kata orang-orang, jangan suka melihat ke belakang, nanti nggak fokus sama yang di depan. Masa lalu itu ibarat spion, yang boleh kita tengok sesekali tapi fokus kita tetep ke tujuan di depan kita. Jangan sampe keseringan liat spion, eh malah nabrak. Jangan sampe juga nggak pernah ngeliat spion, eh taunya ditabrak. Tujuan spion itu satu; biar kita hati-hati. Hati-hati menuju ke depan dan hati-hati menatap ke belakang. Masa lalu itu bagian dari diri seseorang yang nggak bisa dipisahkan, dilupakan, atau dibuang. Kalo kamu mencintai seseorang, terimalah ia bersama seluruh baik dan buruk kenangan masa lalunya. Dan jika kamu ingin dicintai seseorang, simpanlah masa lalumu sebagai sesuatu yang pernah kamu lewati dengan tawa dan tangis, suka dan duka, harapan dan asa, bukan membiarkannya mengganggu masa kinimu. Seringkali yang tidak kamu sadari adalah, k

Analogi Kopi dan air putih

“ Agar sesuatu berada pada tempatnya, biarkan dia masuk terlebih dahulu. Namun, sebuah cangkir tidak bisa menampung lebih dari satu jenis minuman, jika masih ada yang menetap di dalamnya keluarkanlah. Karena jika masih ada yang menetap di dalamnya, yang berusaha masuk akan terasa percuma, akan tumpah lagi keluar. Dan semua akan sia-sia. Terbuang begitu saja. Maka, jika menginginkan sesuatu masuk, keluarkan terlebih dahulu yang telah menetap di dalam sebelumnya. Kemudian baru bisa memasukkan minuman baru.” Sebuah cangkir berisikan kopi di dalamnya, pekat, pahit, dan sudah tidak layak minum. Namun masih bertahan di dalamnya.  Entah kopi yang masih betah diam di dalamnya, entah cangkir yang sengaja menyimpan kopi itu lebih lama di sana. Apapun itu, hal ini tidak boleh dibiarkan terus menerus.  Lama kelamaan, kopi akan semakin pekat dan mengeluarkan bau tidak enak, bukan lagi bau kopi baru seduh yang sangat menanangkan seperti pertama kali kopi itu menghuni cangkir.  Kopi yang pada a

Online Social Media Applications for Language Teaching & Learning

Social media and technology have influenced on all facets of life as they develop rapidly. The proliferation of social media and technology has changed the way educators teach, how students learn, and the way teachers and students communicate. Teachers are now facilitated by many apps to teach and communicate with not only their students but also the students’ parents. There are many online applications for teachers settled in the websites that can be used for our language teaching and learning process in the classroom. TED-Ed Innovative Educators and the TED-Ed community , have embraced 25 awesome applications for teachers, and recommended by teachers. For further information about the online applications and the link connected to each official page, let’s check it out on the official TED-Ed blog . TED education tools are recommended for teacher because it serves many of online social media that very useful for language teaching and learning process. TED educ

Blended Learning

Blended learning is a term increasingly used to describe the way  e-learning  is being combined with traditional classroom methods and independent study to create a new, hybrid teaching methodology. The Blended Learning has some models that can be used in teaching the students:           Face to face driver Face to face teachers deliver most of the curriculum. The teacher also guides the students in e-learning in lab or in the class to supplement.           Rotation The students have their schedule in online-learning by themselves and attending classroom for face to face learning with their teacher.           Flex Most of the curriculum is online learning, but the teacher is provided a small group in the class for tutoring the students so they will not misunderstand the difficult material that they read by themselves.           Online Lab The teacher brings the students to the computer lab to learn from the internet.           Self-Ble