Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Turn this around

Pic by Anna Aden Saya akan selalu ada untuk mereka yang saya sayangi dan menyayangi saya kembali dengan cara yang baik. Hidup saya ke depan, akan saya lakukan sesederhana yang demikian  — Sa Saya mempelajari banyak hal akhir-akhir ini. Menyelesaikan  deadline  draft skripsi saya. Mencoba memahami hal-hal yang saya tidak inginkan tapi harus terjadi di hadapan saya. Lalu, melewati kesemuanya dengan tetap menjadi diri saya sendiri. Nyatanya, tidak ada hal yang tidak bisa dilewati. Poinnya hanyalah, kamu mau melangkah melewatinya atau tidak. Dan saya mau. Tidak mudah. Tapi wa syukurillah tidak banyak rengekan yang terlempar ke udara. Walau saya berkali-kali mengeluh di dalam hati. Saya suka musim panas, ketika langit bisa biru membentang tanpa sebentuk pun awal menggumpal. Hanya bercak-bercak kapas yang terbang landai di udara. Tuhan mengirim banyak tangan yang membantu saya terus berjalan. Dan saya menikmatinya. Hidup dan cinta berjalan dengan baik.  Ada yang pergi

Show me how

Saya bisa tertawa ketika hati saya bersedih, beberapa orang menyebutnya palsu, saya menyebutnya berani untuk lebih bahagia. Saya bisa tersenyum ketika hati saya penuh amarah, beberapa orang menyebutnya palsu, saya menyebutnya berani untuk mengalah. Dan itu tidak mudah. Dan itu tidak pula wajib untuk kamu tiru, percayalah, terkadang itu sangat mengerikan rasanya. Beberapa orang yang memaksakan diri untuk memahami saya, banyak yang bertumbangan menghilang. Berpikir kalau saya itu begini dan begitu. Berpikir kalau saya berpikir buruk tentang mereka, menulis hal-hal buruk tentang mereka. Padahal? Ah, salah satu hal yang paling saya benci di dunia ini, adalah membela diri di hadapan orang yang bahkan mampu menilai buruk orang lain tanpa bersedia untuk sekedar bertanya;  apakah kita baik-baik saja?  Ketika mencoba menjadi orang baik saja tidak cukup untuk membahagiakan orang lain, saya tidak lagi mengerti harus bersikap seperti apa. Saya tidak ingin hal-hal yang menggang

Dear you

Dear you, Keith & Natalie Keith: So, you don't remember? Natalie: What? Keith: Well, I sit behind you in the sixth grade play, you were the princess and I was Russian Soldier Natalie: Don't remember that Keith: Of course not. A princess never remembers the little people *** Minggu kemarin aku nonton film judulnya Keith. Film lama sayang, yang main Jesse McCartney. Itu loh yang nyanyi beautiful soul. Dia masih imut banget. Eniwei, ada satu kalimat yang sering dia ucapin berulang-ulang di film Keith. Dia bilang,  "Langit adalah batasnya, kan?" Itu emang kalimat biasa. Cuma terdiri dari kata Langit, Adalah dan Batas. Tapi aku kaya baru denger kalimat itu pertamakalinya di sepanjang hidupku. Karena dari kecil, aku cuma pernah denger kalau  "Di atas langit, masih ada langit." Karena langit itu nggak ada ujungnya. Itu kata tv yang dulu sering aku tonton, itu kata tetangga aku, itu kata orang-orang di rumah. Itu kata mereka yang

Tuesday's film reviews

Yakuza Apocalypse Waktu nonton trailernya saya udah ngerasa film ini aneh banget. Dan saya cukup suka nonton film yang agak nyeleneh emang. Saya suka banget sama  scoring  film ini.  Sound effect  nya oke banget. Kapan lagi kan kamu nonton film yakuza tapi musuhnya kodok. Hahahha.. Buat yang nggak biasa nonton film Jepang sih nggak disaranin. Tapi buat yang doyan,  you should watch this one . Salah satu film  action  Asia yang menghibur. Paper Planes The Paper Planes ini bercerita tentang seorang anak laki-laki yang punya mimpi jadi juara dunia kejuaraan Paper Planes. Itu lho, nerbangin pesawat dari kertas lipat. Filmnya sendiri tipikal film festival, jadi temponya agak lambat. Waktu nonton saya lagi kangen banget sama mama saya, dan kebetulan tokoh utama di film ini juga baru ditinggal mamanya meninggal. Saya nangis waktu part dia lagi telpon ayahnya, dan ternyata temen cowok saya juga nangis di part yang sama waktu nonton.  So,  saya bukan cuma

It's not that bad

When I lost my mom, I thought  I would lose my life. But, well, I don’t .  I am still here, willing to live my life and thank you, me. - Sa Kamu tahu, ada begitu banyak hal buruk yang kamu bayangkan, padahal saat dijalani, ternyata tidaklah seburuk itu. Dan ada juga begitu banyak hal indah yang kamu bayangkan, padahal saat dijalani, ternyata tidaklah seindah itu. Manusia kebanyakan hidup dalam angan-angannya—tidak terkecuali saya. Banyak hal yang membuat saya khawatir dan takut, banyak juga hal yang membuat saya iri juga pesimis pada diri saya sendiri. Dan itu semua bermula dari angan-angan saya tentang hari esok.  Bagaimana nanti kalau.. bagaimana nanti jika.. bagaimana nanti bila.. dan yang lain sebagainya. Sebutlah saja, mungkin titik terendah dalam hidup saya datang saat mamah saya meninggal. Saat itu saya tahu beliau sakit parah, saya tahu waktunya tidak akan lama lagi, saya bahkan sempat mengatakan padanya sambil berbisik;  ' Tak apa Ma, Ninis akan baik-baik saj

Blablablabering~

“Kak, bikinin tulisan dong” Selama gue pake blogger sejak awal, baru sebulan ke belakang ini banyak banget yang minta demikian. Kasusnya beda-beda, ada yang ceritain gimana sakitnya diselingkuhin, pedihnya memendam cinta sendirian, asam basa merelakan dia bahagia tanpa kita, banyak. Macem-macem. Tapi respon gue selalu sama. “Iya, sakit ya blalalala *nanggepin ceritanya*” “Tapi maaf, blogger gue based on true story. Lu bacanya bisa berasa ngena mungkin karena gue melibatkan perasaan. Bukan cerita yang gue karang-karang. Kenapa nggak bikin tulisan sendiri aja?” Dan jawaban mereka adalah….. Kira-kira kayak gitu. Setelah gue Analisa, menurut gue ada dua kemungkinan; 1. Tulisan gue kebagusan 2. Kepercayaan diri mereka hilang Untuk opsi pertama, gue harus rela besar kepala dan merasa hebat sehebat-hebatnya. Harus sombong dan arogan. Enak sih. Ego gue dikasi makan. Dijilat-jilat. Disanjung dan dimanjakan. Tapi gamau. Gue sebel aja kalo ada orang sombo

Monochrome Tale

"Mengingatmu menghidupkan ingatanku. Kenangan demi kenangan, sekelebat muncul tanpa izinku" - Kau adalah kenangan. Yang kucoba hindari. Namun selalu muncul tanpa permisi. Berkali-kali aku mengusirmu pergi. Namun percuma saja. Kau datang lagi, lagi dan lagi. Sayangnya itu bukan karena rintik hujan, sunyi, atau secangkir kopi, yang menjadi teman setia setelah kau pergi. Kau adalah candu. Yang membuat rindu menjadi biru dan cinta menjadi api yang menggebu. wajarkah bila aku terbakar sendiri, sedangkan kau asik memungut abu? Kau adalah hujan. Meski saat bersentuhan denganmu aku akan kebasahan, ragaku akan senantiasa kuyup dan bagiku itu masih belum cukup. ; Kau adalah segalanya, yang tak pernah kulupa. tetapi ku usahakan, melupa.

Tentang Wanita

"Kamu lebih dari aku, aku khawatir" Awalnya sering melihat tulisan ini di timeline, entah itu Instagram atau Line. Sempat berpikir kenapa sih viral banget. Tulisannya kirta-kira seperti ini. Ngga ada tebu yang kedua kepalanya itu manis.  Kalau kamu memilih bersama dengan wanita karir yang bekerja, kamu perlu menerima bahwa ia tidak bisa di rumah membersihkan rumah. Kalau kamu memilih bersama dengan ibu rumah tangga yang menjaga dan merawat rumah, kamu perlu menerima bahwa ia tidak menghasilkan uang. Kalau kamu memilih bersama wanita penurut, kamu harus menerima bahwa ia bergantung padamu dan tidak mandiri. Kalau kamu memilih bersama wanita pemberani, kamu harus menerima bahwa ia keras kepala dan memiliki pemikiran sendiri. Kalau kamu memilih bersama wanita cantik, kamu harus menerima bahwa pengeluaran yang ia keluarkan juga banyak. Kalau kamu memilih bersama dengan wanita hebat, kamu harus menerima bahwa ia keras dan tak terkalahkan. Tidak ada wanita