Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Jika begitu, lalu kenapa?

Suatu hari, duniamu akan lebih tenang. Jika aku sudah sama sekali tak bersuara. Tenang saja, entah kapan, aku juga ingin benar-benar diam. Tidak ada lagi kepura-puraan tawa, senyum yang diramah-ramahkan, jawaban-jawabanku atas sapaanmu, atau suara yang terdengar manja ketika menjawab panggilanmu.  Kau tahu, aku adalah pemain teater yang piawai sejak remaja. Sutradara asik yang memang seringkali berisik. Meski aku benci cerita yang kuperankan, kau tak akan percaya bahwa para penonton mengagumiku. Kau sendiri tak pernah tahu kan, aktor dibalik keramahanku adalah kesedihan dan kegetiran yang bisu? Tenang saja, suatu hari aku akan benar-benar pergi. Bukankah selama ini pun aku sudah berjalan lalu berlari? Kau sendiri yang memanggilku lagi, hanya untuk menyapa, lalu kembali melukai. Kau sendiri yang mengikatku disini, dengan ribuan dalih pembenaran, bersenjatakan kata ‘cinta’. Kau tidak lelah? Aku sudah. Rasanya seperti kehabisan darah.  Atau, sebenarnya kau tidak berbuat a

Habis

Kau boleh menyebutku penakut, atau pemalas. Nyatanya aku memang takut kembali jatuh lalu penuh luka. Aku malas harus kembali berjuang untuk bangkit. Lagi dan lagi. Bosan? Jangan lagi ditanya. Semua jenis rasa patah hati, aku pernah menelannya. Kau tahu, air mata pun sudah jadi tawar, karena terlalu sering aku meminumnya dalam keadaan sadar. Aku tak jadi jatuh benci pada semua lelaki. Tidak begitu. Tapi kemarin-kemarinku mengajarkanku untuk tak lalu saja percaya. Tentu saja aku ingin lebih mempercayaimu daripada setan-setan kecil berisik di sekeliling telingaku, yang semangat sekali membocorkan tentang kelakuan nakalmu. Tapi aku bisa apa? Nyatanya kau lebih sering berbohong dari mereka. Tentang aku yang tak pernah bertanya siapa perempuan-perempuan itu, tentang aku yang tak pernah dengan sengaja membuka pesan-pesan privatemu, itu caraku untuk tak bunuh diri. Aku tak pernah menyangkal penjelasanmu, pun aku tak menelannya mentah-mentah. Tak ada kebohongan yang tak berce