Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Logika ini hati ! Aku lelah

Hai logika.. Surat ini ditulis oleh hati dengan hati-hati kepada logika yang terkadang merasa paling benar dan terkadang, memang dia benar.. Halo logika, ini hati. Sekarang pukul sembilan malam dan aku ingin memelukmu karena terlalu egois sehingga lelah sendiri. Cobalah untuk beristirahat sebentar. Mari kita minum susu hangat  sambil membicarakan sesuatu yang kamu anggap dengan masalah.. Begini logika, aku akan menjelaskan sedikit. Tapi mungkin kamu sudah menyediakan alasan atau sanggahan untuk setiap pernyataan yang akan aku ucapkan, dan pasti kamu sedikit kesal karena keputusan yang aku ambil tanpa melibatkanmu.. Hah, aku memang egois, dan memang aku diciptakan untuk menjadi egois dan terima kasih karena kamu masih dengan berlapang dada memaklumi keegoisanku. Kita memang sahabat sejati. Aku beruntung sekali Tuhan menciptakan kamu sebagai pembuat kenormalan di tengah kenormalan.. Bagaimana kalau aku memijatmu sejenak. Mungkin kamu terlalu lelah mencari alasan untuk tida

Titik dua kurung tutup

Akan ada saat dimana kedua kaki tidak mampu melangkah.. Bahkan untuk tiga atau empat langkah pun mungkin akan terasa sulit.. Duduk diam beberapa waktu mungkin akan sangat menyenangkan.. Akan ada saat dimana kamu merasa aku terlalu membebanimu dan semua terasa tidak seimbang, berat sebelah, dan nantinya akan ada saat di mana sifat manjaku tak bisa kamu tolerir.. Sehingga kamu memutuskan untuk berlalu pergi karena pada akhirnya, sabarmu pun hilang.. Sampai pada saat itu, biarlah seperti ini..

Kepada kamu, masa depanku.

Kepada kamu yang nantinya postinganku akan kutujukan semua untuk kamu.. Mungkin aku akan menyakiti hatimu untuk melindungi hatiku. Membiarkanmu marah padaku hanya untuk melihat kamu yang sebenarnya. Karena katanya, orang akan terlihat aslinya ketika dia marah. Mungkin aku akan sangat cuek padamu. Membiarkanmu memberi perhatian padaku dan aku hanya akan menanggapinya dingin hanya untuk sekedar tahu seberapa besar usahamu untuk menarik perhatianku.. Mungkin aku akan bertingkah sangat kekanakanakan hanya untuk tahu bagaimana caramu menanganiku. Atau sekedar tahu, seberapa jago kamu dalam menangani anak kecil nantinya. Ah ya, aku hebat dalam bertingkah kekanakkanakan.. Mungkin aku akan sangat malas mandi hanya untuk tahu, apakah kamu tetap mau memelukku tanpa ragu. Kemudian membiarkanmu mengomel sambil memencet hidungku, eh hidungmu, eh hidungku deng.. Mungkin aku akan membuatmu sangat kesal dan akhirnya aku menyesalinya. Atau bisa saja tanpa aku ketahui kalau aku terlalu men

Stay

Aku bisa saja menghilang sekarang, sebelum semuanya terlambat. Aku bisa saja mencari alasan untuk pergi dari sini. Aku bisa saja menghapus semua pesanmu tanpa membacanya terlebih dahulu. Aku bisa saja berbohong, menolak, dan berkata kita tidak usah berhubungan lagi. Aku bisa saja menarik garis batas di antara kita. Mungkin lebih baik demikian. Tapi, aku tidak melakukan itu. I stay.

Flashback

Kadang masih suka teringat saat-saat menyakitkan itu.. Saat aku sukses membuktikan kalo ternyata benar ada dia diantara kita. Tapi kemudian hati mengingatkan. Bukankah aku sudah memutuskan untuk memaafkan? Lalu untuk apa masih diingat-ingat lagi. Toh saat ini kami sudah punya komitmen baru. Toh saat ini dia sudah berjanji untuk tetap disini. Toh dia masih tetap selalu memilihku diantara lainnya. Apa itu belum juga bisa membuatmu sedikit tenang duhai hati? Beristirahatlah sejenak. Mungkin kepercayaanmu padanya tak lagi utuh, bahkan mungkin tinggal separuh. Tapi dengan terus curiga tidak akan membuat semua jadi kelihatan lebih mudah. Lihat saja, amati saja. Jika kali ini dia masih tak bisa menjaga hati, maka sebaiknya jangan kamu beri kesempatan lagi.