Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Untuk Detikmu, Terima Kasih.

Selamat Malam, Tuan. Mungkin ini adalah surat pertama yang akan aku tuliskan untukmu, tetapi bukan tulisan pertama tentangmu. Ketika kau membaca ini (entah kau akan membaca atau tidak), aku berharap kau bisa tahu bahwa aku masih tetap memikirkanmu sampai saat ini. Entah bagaimana denganmu. mungkin saat ini, kau sedang berkumpul dengan teman-temanmu, keluargamu atau mungkin 'teman wanita'mu. ah, aku tak akan berfikiran buruk tentang itu. Ketika aku menuliskan surat ini, aku sedang memikirkan hari pertama kita bertemu. sebenarnya mungkin itu bukan hari pertama, karena sebelum itu pun kita pernah bertemu, tetapi belum menyadari keberadaan masing-masing. Aku menganggap pertemuan kita sebagai takdir. entah takdir baik atau buruk. Awalnya, aku bahkan tak pernah menyangka bahwa kau-lah yang akhirnya akan membuatku seperti ini. ya, seperti ini. seperti orang bodoh. Kau pasti sudah tau, jika pada awal dulu, aku tak pernah berfikiran untuk mencintaimu sedalam ini.

Sebuah Kerinduan

Mendadak rindu.. Mendadak ingat rasanya dicium mamah.. Mendadak ingat rasanya dipeluk mamah.. Mendadak ingat dingin tubuhnya ketika mencium keningnya di saat terakhir.. Teruntuk mamah yang entah sedang apa di sana, aku rindu. Kukemas doa berpitakan pinta pada Tuhan untukmu Mah, selalu menjaga Papah dipelukmu.. Aku, anakmu yang terus menua tanpa kalian, disini berjuang sendiri….

Aku Yang Kau Tahu Ternyata Bukan Aku

Bagaimana bila aku yang kau tahu ternyata bukan aku? Aku yang kau bilang selalu tepat waktu, justru adalah aku yang tak tahu waktu. Kenangan, kenyataan, segala yang akan, seolah saling berloncatan dan tak mau dikendalikan oleh kalender dan arloji. Bagaimana bila aku yang kau tahu ternyata bukan aku? Aku yang kau bilang selalu bersih dan rapi, justru adalah aku yang menyimpan kebusukan dan kekacauan di belakang. Berkali-kali dibenahi pun tak akan banyak perubahan. Bagaimana bila aku yang kau tahu ternyata bukan aku? Aku yang kau bilang selalu sabar dan tenang, justru adalah aku yang takut dan terluka. Karenanya, kadang kau berubah manja, kadang bertingkah seenaknya. Padahal, aku takut dan terluka. Bagaimana bila aku yang kau tahu ternyata bukan aku? Aku yang kau bilang bermata indah, justru adalah aku yang sering menumpahkan tangis darinya. Dan, tentu kau mengerti, tentang bagaimana caranya membuat mataku lebih indah lagi. Bagaimana bila aku yang kau tahu ternya

CeritaJika #56 : Jika Istrimu Seorang Guru

Biasa saja. Iya memang tidak ada yang istimewa atau aneh dengan profesi guru. Seseorang yang berusaha mendidik calon – calon pemimpin bangsa menjadi manusia.  Bahkan, tidak sedikit ‘katanya’ ibu mertua yang berharap mendapatkan menantu seorang guru karena lebih banyak memiliki waktu luang untuk mengurus keluarga. Apakah ibumu salah satunya, sayang? Jika bukan, apakah kamu sanggup meyakinkan ibumu bahwa aku adalah wanita yang tepat menjadi partner hidupmu? Taruhlah ibumu adalah seorang fanatik yang memegang prinsip bahwa seorang istri haruslah memberikan seluruh waktunya untuk keluarga: ibu rumah tangga, apakah kau yakin bisa meluluhkan hati ibumu agar mau berstatus mertuaku? Bagaimana kau akan meyakinkannya sementara rumor yang beredar adalah seorang guru terlalu sibuk mengurusi anak banyak orang sehingga anaknya kurang mendapat perhatian. Atau kita anggap kau sangat pintar sehingga berhasil mengambil hati ibumu.  Selanjutnya kau dan aku akan mulai membangun bahtera

Kepada entah..

Teruntuk Tuan abu-abu yang masih menjadi rahasia semesta. Tuan, jika nanti kau dapati wanita sepertiku, Bukan koki handal. Namun untuk makanan sederhana aku bisa memasaknya. Bukan artis cantik menarik dengan pulasan beraneka macam pada wajahnya. Namun untuk berdandan simple aku mampu. Bukan pujangga yang mahir memainkan aksara hingga tercipta sesuatu yang indah untuk dibaca. Namun untuk memberimu ucapan selamat malam dan memberimu serangkaian kata di hari lahirmu aku bisa walau pembendaharaannya berantakan. Bukan pula pemberi motivasi yang baik. Namun mendoakan kebaikan akanmu selalu aku lakukan, minimal di lima waktuku menghadap Tuhanku. Bukan wanita yang begitu enak untuk diajak berbicara, karena terkadang aku membosankan. Ah bukan hanya terkadang kukira, acapkali. Namun untuk mendengarmu bercerita, percayalah aku cukup baik untuk menjadi pendengar. Bukan pula wanita yang mudah bergaul ketika kau ajak aku bergabung dalam komunitasmu, aku cend

Langit

Seorang gadis yang selalu takjub melihat langit, apapun warnanya. Biru, Jingga, bahkan hitam. Awan yang menghiasi langit adalah lesukaannya. Bagaimanapun bentuknya, baginya langit dan awan adalah bentuk keserasian. Mau awan hanya guratan tipis seperti alis sebelum dipertebal menyerupai alis Shinchan atau bergemulung seperti permen kapas di pasar malam. Selalu, awan membuatnya berkhayal kelewatan, membuat imajinasi suka-suka. Suka-suka dia saja. Dalam imajinasinya, disana banyak sekali kurcaci yang berlarian ke sana ke mari, seolah lelah tak pernah ada dalam dunianya. Berteriak seolah ingin menyampaikan pada dunia bahwa mereka bahagia. Dengan permen di tangan kanan dan layang-layang di tangan kiri. mereka berlarian, menarik layang-layang seolah dikejar-kejar. Luar biasa, terlihat bahagia hanya dengan kegiatan begitu saja. Ada pula seorang kakek dan nenek yang selalu mesra dari masa ke masa hingga mereka menua, hidup sederhana dalam gubuk bahagia. Sang kakek selalu menyeduhkan te

CeritaJika #49 : Jika Istrimu Seorang Anak Bungsu

Anak terakhir atau familiar disebut bungsu. Dengan status tersebut dikeluarga, memang akan kau temui sosok manja karena kaya limpahan kasih sayang. Kehadirannya akan selalu dirindukan. Sosok anak kecil yang tak pernah dewasa, padahal selalu mati-matian berusaha mematahkan asumsi tersebut. Karena menjadi bungsu, maka kau akan berhadapan dengan orangtua yang sangat selektif dan sulit melepas anak perempuannya. Hingga (mungkin) kau akan membiasakan diri hidup lebih dekat dengan mertuamu. Karena menjadi bungsu, membuatnya tak terbiasa susah. Maka kau akan menyaksikan bahwa dia selalu ingin berada di zona ternyaman. Memastikan kelak masih tidur di kasur yang nyaman, makan enak, berpakaian bagus, fasilitas yang memadai. Karena bungsu memang terkadang sangat menggantungkan segala sesuatu kepada orang yang nyaman baginya, bersiaplah kau memberikan waktumu untuknya. Memberikan tangan dan kakimu untuk membantunya bahkan sekedar untuk mencari sesuatu yang ia lupa menyimpannya.