Hidup membawamu berputar-putar. Sesekali kau dibawa ke langit, menginzinkanmu menyentuh gumpalan awan yang dalam benakmu selembut kapas ternyata tak lebih dari sekedar uap air. Kadang juga tersungkur mencium tanah, merasakan tiap butir hara dan saripati kehidupan, diajak berkenalan dengan zat darimana kita berasal dan kemana kita akan kembali. Tapi tidak jarang juga kau berada di antaranya. Dan aku sedang berada disana sekarang. Di sebuah fase antara. Jujur saja, fase ini membosankan. Aku bertransformasi menjadi mayat hidup yang merindukan sebuah ledakan, yang entah akan membawamu mencecap manisnya awan atau menenggelamkanmu ke dasar jurang. Yang mana saja, asal tidak disini. Tapi ketahuilah, dalam saat yang bersamaan aku adalah seorang pengecut bahkan untuk keluar dari zona nyaman dan menciptakan ledakan. Aku hanya bisa menggigil dibawah selimut, berharap rotasi hidup akan melewatkan. Padahal makhluk sekecil semut pun tak pernah luput. ...
Tidak semua yang aku tulis adalah aku, dan berhentilah menerka-nerka, sebab dalam permainan kata, aku bebas menjadi apa dan siapa, karena dalam dunia kata aku adalah sutradaranya, aku adalah dalang pada tiap cerita.