Langsung ke konten utama

Jika begitu, lalu kenapa?

Suatu hari, duniamu akan lebih tenang. Jika aku sudah sama sekali tak bersuara. Tenang saja, entah kapan, aku juga ingin benar-benar diam. Tidak ada lagi kepura-puraan tawa, senyum yang diramah-ramahkan, jawaban-jawabanku atas sapaanmu, atau suara yang terdengar manja ketika menjawab panggilanmu. 

Kau tahu, aku adalah pemain teater yang piawai sejak remaja. Sutradara asik yang memang seringkali berisik. Meski aku benci cerita yang kuperankan, kau tak akan percaya bahwa para penonton mengagumiku. Kau sendiri tak pernah tahu kan, aktor dibalik keramahanku adalah kesedihan dan kegetiran yang bisu?

Tenang saja, suatu hari aku akan benar-benar pergi. Bukankah selama ini pun aku sudah berjalan lalu berlari? Kau sendiri yang memanggilku lagi, hanya untuk menyapa, lalu kembali melukai. Kau sendiri yang mengikatku disini, dengan ribuan dalih pembenaran, bersenjatakan kata ‘cinta’.
Kau tidak lelah? Aku sudah. Rasanya seperti kehabisan darah. 

Atau, sebenarnya kau tidak berbuat apa-apa. Hanya aku saja yang terlalu membawa rasa. Hanya aku saja yang masih memuja luka. Hanya aku saja yang memandangmu masih menyimpan segala. Padahal, mungkin sesungguhnya padaku kau biasa saja.

Jika kau takut padaku, jika kau mempersangkaiku, silahkan lanjutkan. Cari saja seribu pembenaran untuk menjadikanku tawanan. 

Aku sudah minta ampun. Aku sudah mohon maaf. Aku sudah puluhan kali menyampaikan kata sesal. Aku sudah berhenti melakukan hal-hal yang membikin kau menaruh dendam. 
Lalu aku sudah berlalu, sesekali bersembunyi di gua agar kau tak melihatku. Aku mencari dunia baru. 

Lalu kau masih saja menarikku keluar dari lubang persembunyian. Dan cinta membuatku menyerah begitu mudah. Lalu kau mengeluh bahwa aku berisik. 
Jika kehadiranku begitu memancing kemarahanmu, lalu untuk apa kau tak berhenti menyapaku? Jika kata-kataku melukaimu, lalu untuk apa kau masih mencari suaraku?
Jangan hanya berdalih kau masih cinta lalu dengan bebas menarik ulur, cinta tak sebercanda itu, Tuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear Elmahyra

 Dear Elmahyra Hai nak, how's there? Terlalu banyak kata yang pengin mami ceritain ke kamu nak, so here we go. mami akan mulai tulis apa yang selama ini mami pendam di kepala. rasanya sudah penuh dan harus segera di luapkan. I know, mami tau kamu sudah bahagia di surga sama eyang ti dan eyang kung. tapi, mami hanya mau mengenang semua tentang kamu lewat tulisan mami, because you're my beautiful angel. everyone in this world have to know that mami has a very beautiful baby like you my dear. no, mami gak ada nangis lagi kok. because you're already happy there my girl. ~ 25 April 2024 the very first time I know that I'm pregnant! yey ! mami sm papi hari itu seneng banget, after 4 years of waiting, here we come! we're pregnant ! jadi mami sm papi mulai program IVF (bayi tabung) dari January 2024. yah, we're started IVF. kita mulai untuk program di Penang Malaysia, setelah cek pertama I was diagnosed with PCOS then we started everything. dari mulai suntik hormon 1 mi...

Apakah mencintaimu harus sesakit ini ??

 Tahukah kamu, bahwa mungkin aku adalah satu-satunya wanita yang masih bertahan ketika aku tahu bahwa cintaku telah kau khianati ? Tahukah kamu, bahwa mungkin aku adalah wanita yang rela tersakiti demi mempertahankan hubungan kita ?? Aku, aku adalah wanita yang rela menahan pedih ketika keegoisanmu muncul ,, Aku adalah wanita yang menerimamu apa adanya ,, Tahukah kamu ??? TAHUKAH KAMU ?????!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Aku seakan-akan ingin berteriak dihadapan mu ! tolong sadar ! aku adalah wanita yang selalu mencintaimu dengan tulus, mencintai segala kekuranganmu ! Terkadang aku berfikir, kenapa aku bisa mencintaimu ??? seseorang yang jelas2 bukan termasuk dalam tipe pangeran idamanku, bukan hanya aku yang bertanya, bahkan semua orang bertanya kenapa aku bisa mencintaimu ?? dan aku hanya bisa menjawab " aku mencintaimu tanpa alasan", ya, aku mencintaimu tanpa alasan. pelampiasankah ?? TIDAK ! aku memang pernah mencintai seseorang sebelum kamu, dan aku memang ...

Setidaknya sampai nafasku habis

Aku masih ingat bagaimana telapakmu  menepuk-nepuk lembut punggungku setiap malam Aku masih ingat bagaimana rasa cubitanmu saat aku nakal Atau bagaimana caramu mencoba menghapus tangis di pipiku Sebanyak apa pun coklat yang belepotan di wajahku, bagimu aku selalu putri yang paling cantik Sebanyak apa pun doa yang aku pinta, kau akan menukar segala yang kau punya hanya agar aku bahagia Tahukah mah, terus bisa mengingatnya bukanlah pekerjaan yang mudah Aku begitu takut waktu merenggut mereka semua dari ingatanku Aku begitu takut melupakanmu sedikit demi sedikit, karena aku bukan anak yang pandai Karena akan ada banyak hal lain terjadi, dan membuatku mulai kesulitan mengulang bagaimana suaramu terdengar di dalam kepala Aku tahu mah, bahwa tak pernah ada hal yang bisa selamanya ada Atau bisa selamanya terjadi Atau bisa selamanya diingat Tapi aku mau bisa selama mungkin mengingatmu—setidaknya sampai nafasku habis