00.00 Aku selesai berkemas, Sayang. Kenyataan, bahwa aku tak lagi kamu inginkan, kini begitu meyakinkan. Dan aku masih begini; masih seperti aku yang kamu tahu. Ialah aku, yang selalu sanggup mengabulkan keinginanmu. Termasuk, menyakitiku. Tentu saja, luka bukan sesuatu yang menakutkan bagiku. Bahkan, pedihnya terkadang menjadi lucu. 00.05 Ingat? Ingatanku dapat merawat beragam rasa dengan baik. Aku belum lupa, rasa ketika karenamu, aku berani melawan satu adiksi; membunuh apapun yang terasa tak baik-baik saja, bahkan ketika aku sedang baik-baik saja. Hingga kini, aku akan menikam apa pun yang membuatku ingin menyentuhmu lagi. Sayang, kamu tahu? Aku tak tahu, padamu, aku mampu segila ini. 00.10 Maka, baiklah. Aku akan pergi. Kota yang kamu benci, akan aku tinggali. Ah, apakah itu penting? Tentu tidak. Bagimu, cukup tahu, aku sudah berlalu dari sini. Ke mana pun. Asal tak lagi ada kita di mana pun. 00.15 Dan, baiklah. Akan kujaga kondisiku sebaik mungkin. Agar aku mampu ber...
Tidak semua yang aku tulis adalah aku, dan berhentilah menerka-nerka, sebab dalam permainan kata, aku bebas menjadi apa dan siapa, karena dalam dunia kata aku adalah sutradaranya, aku adalah dalang pada tiap cerita.