“ Agar sesuatu berada pada tempatnya, biarkan dia masuk terlebih dahulu. Namun, sebuah cangkir tidak bisa menampung lebih dari satu jenis minuman, jika masih ada yang menetap di dalamnya keluarkanlah. Karena jika masih ada yang menetap di dalamnya, yang berusaha masuk akan terasa percuma, akan tumpah lagi keluar. Dan semua akan sia-sia. Terbuang begitu saja. Maka, jika menginginkan sesuatu masuk, keluarkan terlebih dahulu yang telah menetap di dalam sebelumnya. Kemudian baru bisa memasukkan minuman baru.”
Sebuah cangkir berisikan kopi di dalamnya, pekat, pahit, dan sudah tidak layak minum. Namun masih bertahan di dalamnya.
Entah kopi yang masih betah diam di dalamnya, entah cangkir yang sengaja menyimpan kopi itu lebih lama di sana. Apapun itu, hal ini tidak boleh dibiarkan terus menerus.
Lama kelamaan, kopi akan semakin pekat dan mengeluarkan bau tidak enak, bukan lagi bau kopi baru seduh yang sangat menanangkan seperti pertama kali kopi itu menghuni cangkir.
Kopi yang pada awalnya wangi dan begitu memikat siapapun yang akan meneguknya, kini berubah menjadi kopi pekat, pahit, dan sudah tidak layak minum.
Bahkan pencinta kopi sekalipun akan berpikir berpuluh-puluh kali untuk meneguknya, namun cangkir itu masih tetap menyimpan kopi di dalamnya.
Sudah saatnya, cangkir putih itu memiliki penghuni baru, bukan lagi kopi pekat yang sudah lama.
Cangkir itu seharusnya mendapatkan penghuni yang lebih pantas.
Memang, cangkir ini pada awalnya putih bersih namun perlahan ternodai oleh kopi.
Meninggalkan bercak dan membuat cangkir putih itu menjadi sedikit kusam karena pekatnya kopi perlahan masuk ke dalamnya.
Sebaiknya kopi pekat itu dikeluarkan dan cangkir putih itu dibersihkan, dipersiapkan sebaik-baiknya untuk calon penghuni baru nantinya.
Penghuninya yang jauh lebih baik dan tidak merubahnya menjadi kusam kembali karenanya. Penghuni yang akan tetap menjaganya tetap putih seperti warna asalnya. Cangkir tahu benar, penghuni seperti apa yang memang seharusnya menghuninya.
Bukan teh, bukan kopi, bukan jus, bukan juga wine, tapi air putih. Ya, air putih tidak akan merubahnya menjadi kusam, dia akan menjaga warnanya tetap seperti pertama. Putih. Karena memang air putih tidak berwarna dan tidak akan membuat cangkir berubah warna.
Air putih pun tidak berbau, sehingga tidak akan menimbulkan bau tidak sedap bila lama berdiam diri di dalam cangkir. Penghuni yang memang pantas untuknya.
Kini cangkir sudah tidak menyimpan kopi di dalamnya, semua yang disisakan kopi, bau, pekatnya dan warna kusamnya tengah dibersihkan. Cangkir itu tengah dipersiapkan sebaik-baiknya untuk penghuni barunya, air putih. Sehingga pada saat air putih akan menghuninya, cangkir itu sudah menjadi sebaik-baiknya tempat pulang untuk air putih. Sekarang, yang bisa dilakukan cangkir adalah menanti.
Menanti kedatangan air putih untuk tinggal di dalamnya.
Sebuah cangkir berisikan kopi di dalamnya, pekat, pahit, dan sudah tidak layak minum. Namun masih bertahan di dalamnya.
Entah kopi yang masih betah diam di dalamnya, entah cangkir yang sengaja menyimpan kopi itu lebih lama di sana. Apapun itu, hal ini tidak boleh dibiarkan terus menerus.
Lama kelamaan, kopi akan semakin pekat dan mengeluarkan bau tidak enak, bukan lagi bau kopi baru seduh yang sangat menanangkan seperti pertama kali kopi itu menghuni cangkir.
Kopi yang pada awalnya wangi dan begitu memikat siapapun yang akan meneguknya, kini berubah menjadi kopi pekat, pahit, dan sudah tidak layak minum.
Bahkan pencinta kopi sekalipun akan berpikir berpuluh-puluh kali untuk meneguknya, namun cangkir itu masih tetap menyimpan kopi di dalamnya.
Sudah saatnya, cangkir putih itu memiliki penghuni baru, bukan lagi kopi pekat yang sudah lama.
Cangkir itu seharusnya mendapatkan penghuni yang lebih pantas.
Memang, cangkir ini pada awalnya putih bersih namun perlahan ternodai oleh kopi.
Meninggalkan bercak dan membuat cangkir putih itu menjadi sedikit kusam karena pekatnya kopi perlahan masuk ke dalamnya.
Sebaiknya kopi pekat itu dikeluarkan dan cangkir putih itu dibersihkan, dipersiapkan sebaik-baiknya untuk calon penghuni baru nantinya.
Penghuninya yang jauh lebih baik dan tidak merubahnya menjadi kusam kembali karenanya. Penghuni yang akan tetap menjaganya tetap putih seperti warna asalnya. Cangkir tahu benar, penghuni seperti apa yang memang seharusnya menghuninya.
Bukan teh, bukan kopi, bukan jus, bukan juga wine, tapi air putih. Ya, air putih tidak akan merubahnya menjadi kusam, dia akan menjaga warnanya tetap seperti pertama. Putih. Karena memang air putih tidak berwarna dan tidak akan membuat cangkir berubah warna.
Air putih pun tidak berbau, sehingga tidak akan menimbulkan bau tidak sedap bila lama berdiam diri di dalam cangkir. Penghuni yang memang pantas untuknya.
Kini cangkir sudah tidak menyimpan kopi di dalamnya, semua yang disisakan kopi, bau, pekatnya dan warna kusamnya tengah dibersihkan. Cangkir itu tengah dipersiapkan sebaik-baiknya untuk penghuni barunya, air putih. Sehingga pada saat air putih akan menghuninya, cangkir itu sudah menjadi sebaik-baiknya tempat pulang untuk air putih. Sekarang, yang bisa dilakukan cangkir adalah menanti.
Menanti kedatangan air putih untuk tinggal di dalamnya.
Komentar
Posting Komentar