Langsung ke konten utama

Lost of memory

Bambi; “I feel so alone.
Bambi’s Mother: “I’m always with you. Even when you can’t see me, I’m here.”
(Disney Words)

Saya mulai sulit mengingat bagaimana rasanya mencium pipi mama saya. Saya sudah memejamkan mata, sudah melamun, sudah berdoa, tapi mengingatnya begitu sulit saya lakukan. Mama saya, wajahnya bahkan ketika terakhir kali tidak lagi menarik nafas, saya masih mengingatnya dengan jelas. Tapi entah karena apa saya yang begitu tolol, saya bahkan begitu sulit mengingat bagaimana rasanya mencium pipinya, bagaimana rasanya menggenggam telapak tangannya, bagaimaana rasanya menyentuh rambutnya, saya sangat kesulitan mengingatnya. Saya kalut. Saya berusaha keras menahan tangis ketika saya merasa begitu buruk dan bodoh.

Mama, beliau meninggal 1 Juli 2014, saya ingin mengingat bagaimana rasanya mencium pipinya sampai kelak saya mati nanti, tapi bagaimana bisa ketika bahkan 5 tahun belum saya lewati, saya sudah seperti orang pikun yang tolol begini. Saya merasa sangat sangat sangat buruk. Sejak mama meninggal, saya bahkan selalu tidur dengan menggenggam telapak tangan saya sendiri, karena dulu saya selalu tidur sambil menggenggam telapak tangannya yang hangat. Bagian yang paling lucu adalah, saya melakukannya bahkan tanpa saya sadari, hingga suatu pagi saya bangun dengan tangan yang menggenggam telapak tangan saya sendiri. Hebat, bukan?

*tertawa hampa* sebenarnya bukan sedang merasa sangat buruk. Saya merasa begitu takut. Ketakutan setengah mati. Bagaimana bila nanti suatu ketika saya sama sekali tidak bisa mengingatnya? Bagaimana bila setelah saya meninggal nanti, saya bahkan tak mengenalinya bila kami bertemu kembali. Karena ada banyak sekali hal yang belum saya sampaikan padanya.

***

Menjadi satu-satunya anak yang belum menikah ketika ibumu meninggal bukanlah hal yang sederhana. Ada banyak malam saya membayangkan bahwa akan ada punggung seseorang yang bisa saya tatap ketika saya tiba-tiba merindukan mama—sehingga saya bisa menepuk punggung tersebut dan si pemilik punggung pun akan berbalik untuk memeluk saya agar saya lebih mudah tertidur.

Ada banyak pagi saya membayangkan bahwa akan ada senyum yang bisa saya tatap saat saya terjaga di pagi hari dan cuaca buruk membuat saya seketika merindukan mama. Lalu dia akan menatap tepat di kedua bola mata saya sembari mengatakan; ada aku, kita akan bahagia banyak-banyak hari ini sehingga kamu tak punya waktu untuk bersedih. Dia pun mengakhiri kalimatnya barusan dengan ciuman ringan tepat di bibir saya.

“Kalau saya sudah punya pasangan, saya bisa membagi setengah rindu menyesakkan ini padanya.” Begitulah yang hati saya ucap. Sudah berjuta-juta kali rasanya saya mengucapnya.

Saya tidak pernah membayangkan seorang pacar yang berdiri di hadapan saya (yakinlah saya memilikinya), karena saya ingin teman hidup (suami)  bukan teman bersenang-senang. Yang ironis adalah bahwa, saya bahkan belum berpikir untuk menikah. Begitulah manusia, mereka merepotkan.  

***

Entah lebih baik yang mana; orang tuamu meninggal tiba-tiba atau orangtuamu sakit dan mereka meninggal di hadapanmu. Saya kerap memikirkan hal tersebut sebelum saya kehilangan mama. Saya menimbang-nimbang 2 kemungkinan yang sama buruk tapi tetap harus dipilih salah satu yang lebih baik dari yang buruk.

Dulu saya pilih, meninggal tiba-tiba pasti jauh lebih buruk. Karena kamu sedang tidak di sisinya lalu menerima telepon yang berisi kabar buruk, atau kamu tiba di rumah dan seketika melihat ada tenda berdiri di halamanmu, banyak orang berkerumun dan bendera kuning terikat di pagar rumah. Kamu bahkan tak memiliki waktu untuk mengucapkan sepatah maaf barang sedetik pada mereka. Bukankah itu akan amat sangat buruk?

Tapi setelah saya mengalami menjaga mama sampai beliau tak ada. Bahkan memandikannya di pangkuan saya dan mengusapkan shampo ke rambutnya yang sudah berbulan tak bisa dikeramasi, setiap jengkal dari kenangan itu, seperti permanen menempel di kepala. Setiap kerut di wajahnya sebelum dia meninggal, saya mampu mengingatnya dengan jelas, bahkan ketika saya bahkan tak sedang ingin mengingatnya. Saya terus berpikir bagaimana penyakit itu secara kejam membuat tubuhnya seperti seseorang yang tengah menderita gizi buruk, kurus dan kecil sekali.

Jutaan detik saya lewati dengan pertanyaan; seberapa itu membuatnya merasa sakit Tuhan? Tapi kenapa Engkau bahkan membiarkannya tidak lagi mampu untuk sekedar mengeluh atau menangis? Dia hanya menatap langit-langit kamar dan membisu sepanjang hari. Nyaris setengah tahun mama bahkan menelan makanan yang saya tahu pasti rasanya tak enak. Tapi apakah bahkan lidahnya masih mampu merasakan rasa? Hati saya hancur lebur. Bahkan ketika mereka telah berlalu, serpihan hati saya seperti ikut terbang dan tak dapat saya temukan lagi. Saya kehilangan separuh dari nafas hidup saya sendiri.

Apakah ada orang lain yang mengerti bagaimana rasanya? Mengharapkannya, sama seperti bermimpi terbang ke Mars. Seseorang seperti apa yang mampu mengerti luka yang saya hadapi saat itu? Bahkan banyak dari mereka yang saya kenal, masih dengan mudahnya memarahi saya, menuntut saya ini dan itu, menyepelekan, berprasangka buruk. Dan ya, saya bisa apa selain diam? Menjelaskan apa yang bahkan belum pernah mereka hadapi hanya akan membuat saya semakin terluka. Selalu begitu pada akhirnya. Entah kenapa manusia egois di muka bumi ini tumbuh dengan sangat pesat.

Tapi ya, tentu saja itu sudah lewat. Saya pun tak pernah marah pada mereka. Mereka melakukannya karena mereka tidak mengerti. Sama seperti balita yang melempar benda tajam pada orang dewasa, balita itu tidak mengerti, kalau benda tajam bisa membuat seseorang—atau bahkan diri mereka sendiri terluka. Bila orang dewasa tersebut sampai terluka, balita itu tetaplah tidak bersalah. Maka bila saya sampai terluka, maka kamu tetaplah tidak bersalah. Keren, bukan?

Yang lucu adalah ketika ada bagian dari manusia yang berpikir bahwa tersenyum ketika kamu ingin menangis adalah kegiatan pengecut. Bahwa berani mengingat masa lalu agar bisa berdiri tegar di hari depan adalah kesia-siaan. Hei, jangan suka menilai dengan pandangan hanya dari apa yang dirimu sendiri alami. Hidup ini, tak hanya apa yang ada di kepalamu. Begitu banyak manusia lain yang hidup dengan ceritanya masing-masing dan menjalaninya dengan kekuatannya sendiri-sendiri. Mereka yang berani menatap masa lalu dan memilah pelajaran darinya, adalah seseorang yang tidak patut kamu cemo’oh. Bagaimana bisa kamu melemahkannya dengan komentarmu yang se-cetek air di di lubang toilet itu?

Saya cukup puas dengan kekuatan yang saya miliki untuk bisa terus bertahan dengan tegap tanpa merendahkan sehelai pun harga diri saya. Senjata terakhir yang perempuan miliki adalah harga diri. Kehilangan harga diri akan membuat perempuan sangat amat hancur bila mereka benar-benar dikecewakan pada akhirnya. Tapi bila kita bisa bersabar dan menahan ego kita sendiri, kalah pun, kepala kita akan selalu dapat  diangkat dengan tegap.

“Apa? Kamu pernah membuatku sedih, lalu apa? Kamu pernah membuatku terluka, lalu kenapa? Kamu pernah mengecewakanku, lalu haruskah aku yang menyesal? Aku tidak pernah sekali pun merengek padamu, kan? Itu karena aku tahu, Tuhanku masih mampu menghadapiku.”

Itu bukan sombong. Itu namanya mencoba bertahan hidup. Tolong bedakan. Berpikir picik pun harus pilih-pilih situasi.
***

Teman saya, sebut saja Cici, Ayahnya meninggal saat usianya belum genap 6 tahun. Setiap saya tanya apa yang paling kamu ingat saat itu, dia bilang; Ayahku tergesa berlari ke kamar mandi dan muntah darah di toilet. Kejadian itu, entah kenapa jadi yang paling aku ingat. Aku menangis. Bukan karena aku sedih, tapi lebih seperti merasa takut. Anak kecil tahu apa selain bahagia dan takut?
Usianya kini akan menginjak 23 tahun, dan ingatan itu masih melekat kuat di kepalanya. Kalau saya tanya pada kalian, apa yang kalian ingat saat usia kalian 5 tahun lebih? Tak banyak bukan? Seperti itulah rasanya melihat seseorang yang turut menciptakan hadirmu di dunia ini sakit dan meninggal di hadapanmu. Buruk sekali.

Tentu saja Cici tumbuh menjadi seorang perempuan kuat. Tapi di hari paling buruk, seseorang yang akan paling dia rindukan adalah ayahnya, betapa pun mamanya berdiri di dekatnya, betapa pun sahabat-sahabatnya turut memeluknya. Walau tak banyak yang ia ingat. Bahkan mungkin bila tak ada foto yang dimilikinya, dia sudah lupa bagaimana rupa ayahnya.

Kamu tahu Agustinus Wibowo? Dia penulis buku tentang perjalanan, salah satu penulis favorit saya. Seorang petualang dunia yang telah melewati begitu banyak pengalaman mengagumkan. Pria yang tangguh dan cerdas. Banyak traveler yang iri dan ingin menjadi seperti dirinya. Tapi apa yang dia rasakan ketika ia pulang ke rumah dan melihat ibunya tergeletak sakit tak berdaya? Penyesalan. Dan bahkan ketika pada akhirnya sang ibu meninggal, dia sempat merasa hancur.

“Keheningan menyambung. Waktu terus memburu, setiap detik kini teramat berharga, walau aku tak tahu harus berbuat apa.”—Agustinus Wibowo (Titik Nol; hal. 9)

Agustinus bahkan tak tahu harus melakukan apa, saat ibu yang telah dia tinggalkan selama bertahun-tahun direngkuh sakit tapi masih berusaha keras tertawa di hadapannya. Tapi seberapa pun dia menyesal atau terluka, ibunya tak akan pernah kembali. Keluarga yang mati tak akan pernah bisa kembali. Tapi keluarga adalah apa yang selamanya mengalir di dalam dirimu. Seberapa pun tubuhmu hancur tapi hanya dengan sehelai rambut, hubungan darah kalian bisa terlihat jelas. Seperti itulah Tuhan memberimu penjelasan tentang arti dari sebuah keluarga dan seberapa pentingnya orangtua.

Itulah yang saya rasakan saat ini. Rasa hancur dan ketakutan setengah mati. Karena ternyata otak ini begitu kesulitan mengingat seseorang yang hidupnya mengalir di dalam diri saya. Ibu saya sendiri.

Surga ada di telapak kaki ibu, bahwa tak ada ibu waras yang akan meninggalkan anaknya, tapi akan ada banyak anak yang rela dengan senang hati berjalan jauh pergi dari ibunya sendiri. Tapi telapak itulah apa yang harus kau temukan pertama kali, setiap kali kau pergi. Tentu saja Tuhan Maha Tahu, itu kenapa dia menulis kalimat itu sebelum kita diciptakan.

Sebelum ibumu jadi sosok yang harus kau ingat-ingat, sayangilah ia—jangan pergi jauh dari pandangannya. Kita hanya punya 1 hidup, dan kita pun hanya lahir dari 1 rahim. Siapa tahu saja ingatanmu hilang di bagian itu :)

Komentar

  1. haii selamat pagi numpang promo yahhh
    E D E N POKER lagi bagi-bagi bonus newmember
    10.000 Rp Nihh yukk buruaan jangan sampaii
    ketinggalannn !!

    Ijin promo yahh
    Hallo Bossku ! mau kasih info sedikit nihh , di EDENPOKER lagi memberikan bonus
    10.000 Ribu GRATISS LHOO dan kami juga memberikan bonus next depo 5 % juga lhoo
    ayoo buruaan gabung bersama kami di E D E N P O K E R . X Y Z

    BalasHapus
  2. DEWALOTTO
    DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR DI INDONESIA
    BONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
    BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
    BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
    Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
    Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.org
    UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
    WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kau tidak sedang berlomba dengan siapapun

Kau ini sebenarnya tidak sedang berlomba dengan siapa-siapa. Tidak mencari pemenang perihal siapa yang lebih banyak atau siapa yang lebih cepat sampai duluan. Tidak ada. Jika melihat hasil orang lain lantas membuatmu malah merasa kalah, merasa berkecil hati, merasa tertinggal, dan justru bukan bersemangat, maka berhentilah untuk melihat ke arah sana. Berhenti melihat orang lain. Stop, tinggalkan, lepaskan, unfollow. Tidak ada peraturan yang mengatakan bahwa kamu harus menjadikan pencapaian orang lain itu sebagai pemacu semangatmu, tidak ada. Jangan mengikuti kata-kata orang brengsek yang bilang bahwa pencapaian orang lain itu harus dijadikan sebuah motivasi, apabila jauh dalam dirimu kamu tidak bisa merasa seperti itu. Hidupmu ini ya hidup kamu sendiri, kamu tau mana yang kamu suka dan mana yang tidak kamu suka. Masa harus ngikutin kata orang lain? Nggak usah sok dewasa kalau memang tidak bisa. Setiap orang punya rezekinya masing-masing, punya waktunya masing-masing, punya

Lirik The person I will love 내가 사랑할 사람 – 이슬비 – Lee Seul Bi OST My Girlfriend is a Gumiho Hangul, English Translation dan Terjemahan Bahasa Indonesia

  Lirik Lagu iksukji anhjyo ireon moseube nareul boyeo juneun ke cheoeuminikka honja kyeondigo chama naegien neomu wirobgo himdeul daneungeol alasseunikka byeonmyeong gataseo neol gidarineun ke budamjuki silheunde jakkuman buljabke dwae naega saranghal saram nareul barabwajukil nae moseubi dareuke boyeodo gateun mam inikka neoreul majubogien yongginajin anhjiman nareul saranghaejwoyo dwidolabwa jwoyo yoksim gataseo neol gajiryeoneun ke kamchuryeogo haebwado jakkuman keureohke dwae naega kidarin saram keuke baro neoigil honjaseoneun aereul sseoboado kkumingeol anikka neoreul saranghagien bujokhangeol aljiman nareul saranghaejwoyo keukae dolryeo bwayo na honja mal mothamyeon huhuidwilkkabwa ne maeumeul ijeneun bogo sipeunde naega saranghal saram nareul barabwajugil nae moseubi dareuge boyeodo gateun mam inikka neoreul majubogien yongginajin anhjiman nareul saranghaejwoyo dwidolabwa jwoyo Hangul 익숙지 않죠 이런 모습에 나를 보여 주는 게 처음이니까 혼자 견디고 참아 내기엔 너무 외롭고

Tentang Wanita

"Kamu lebih dari aku, aku khawatir" Awalnya sering melihat tulisan ini di timeline, entah itu Instagram atau Line. Sempat berpikir kenapa sih viral banget. Tulisannya kirta-kira seperti ini. Ngga ada tebu yang kedua kepalanya itu manis.  Kalau kamu memilih bersama dengan wanita karir yang bekerja, kamu perlu menerima bahwa ia tidak bisa di rumah membersihkan rumah. Kalau kamu memilih bersama dengan ibu rumah tangga yang menjaga dan merawat rumah, kamu perlu menerima bahwa ia tidak menghasilkan uang. Kalau kamu memilih bersama wanita penurut, kamu harus menerima bahwa ia bergantung padamu dan tidak mandiri. Kalau kamu memilih bersama wanita pemberani, kamu harus menerima bahwa ia keras kepala dan memiliki pemikiran sendiri. Kalau kamu memilih bersama wanita cantik, kamu harus menerima bahwa pengeluaran yang ia keluarkan juga banyak. Kalau kamu memilih bersama dengan wanita hebat, kamu harus menerima bahwa ia keras dan tak terkalahkan. Tidak ada wanita