Kau tahu kenapa ada banyak anak-anak yang mencuri atau berbuat jahat? Atau berakhir dengan mental disorder? Tadinya ku pikir karena mereka kurang di didik oleh orang tua mereka atau orang tua mereka selalu memukuli mereka hingga mereka mengingat apa yang tak baik saja. Anak-anak cenderung lebih banyak menyerap hal-hal yang tak baik yang dilihatnya dan di dengarnya dibanding menyerap yang baik-baik jika tinggal di lingkungan yang tak baik.
Namun sepertinya dugaanku salah. Banyak anak-anak yg nakal dan mencuri di luar sana karena kurangnya orang dewasa yang memberikan mereka pujian atas apa yang telah mereka lakukan. Pun banyak anak yg akhirnya mengalami depresi karena seringnya mereka mendapatkan tekanan dari orang dewasa dilingkungannya.
Misalkan saja, mereka bekerja dan menghasilkan uang 10.000 dalam sehari, menyerahkannya pada ayah dan ibu mereka, bukannya mendengar ucapan “terima kasih nak, kamu sudah bekerja keras hari” mereka (mungkin) justru mendengar “Kok cuma segini yg bisa kau hasilkan? Kerja apa saja kau ini?”
Tahu tidak, hampir semua anak di dunia ini sangat ingin mendengar ucapan - ucapan yang baik dari mulut-mulut orang dewasa. Tidak terkecuali saya, ada kala saya pun ingin sekali mendengar “Kau sudah melakukan hal yg baik” "aku tahu kamu sudah berusaha, terimakasih" bukan terus menerus mendengar “kau ini keras kepala sekali”, "kau ini selalu seperti ini".
Dan lagi, tahukah, bahwa satu ucapan yg baik yang kita ucapkan pada orang lain bisa membuat mereka jadi lebih percaya pada diri mereka sendiri. Bisa membuat mereka percaya bahwa ada yang menyukai hasil kerja mereka. Namun satu ucapan buruk yang kita ucapkan pada mereka justru bisa memacu tindakan menyimpang atau bahkan trauma pada dirinya.
Trauma pada anak tidak hanya terjadi melalui kekerasan fisik saja, kekerasan pada verbal pun bisa memicu trauma pada anak. Semisal setiap hari merek selalu mendengar ucapan-ucapan negatif yang membuat mereka minder. Sepanjang pertumbuhan mereka akan terus mengingat ucapan itu, hingga bisa saja timbul lah beberapa penyimpangan mental.
Jadi, jaga ucapan kita. Agar tak ada yang terluka karena penilaian-penilaian sepihak kita saja. Dimata orang lain mungkin kita terlihat keras, dia saja yang tak tahu bahwa kita tak seperti itu. Jangan lagi menilai seseorang dari apa yang nampak dimata kita saja. Mereka hidup dan survive pasti tak mudah dan bukan hak kita untuk membuat mereka merusak apa yang mereka lakukan untuk bertahan.
Tidak ada salahnya mulai mengatakan hal-hal yang baik. Bukan hanya pada anak-anak di usia 6-10 tahun saja pun pada mereka yang ada di usia 20-30 tahun. Kau tidak pernah tahu, jika suatu ketika seseorang menderita selama bertahun-tahun hanya karena satu ucapan yang kau lemparkan padanya dengan atau tanpa sengaja.
Jika hobimu adalah menilai, lakukan penilaian itu di dalam kepalamu saja. Jangan sampai satu ucapan negatif yang keluar dari mulutmu memicu dia/mereka melakukan tindakan untuk menyakiti diri mereka sendiri atau bahkan dirimu.
Komentar
Posting Komentar