Langsung ke konten utama

Waktu yang tepat untuk melupamu :')

Kupikir waktu yang tepat untuk melupamu 
adalah saat hatiku tepat kau buat sakit
sampai rasanya begitu sekarat
dan tak mampu bangkit.

Namun aku salah.
Sesuatu yang terlalu dipaksa
terkadang tak mampu berhasil dengan sempurna.

Kupikir waktu yang tepat untuk melupamu
adalah saat kau sudah pergi dan berlalu.
Aku akan terbiasa sendiri dan membiasakan diri akan ketidakhadiranmu.

Namun itupun ternyata bukan waktu yang paling tepat.
Karena ketika kau jauh,
rinduku menjadi sungguh terlalu.

Kupikir lagi,
waktu yang paling tepat untuk melupamu
adalah saat kau sudah bersama dia yang baru.
Karena aku tak mampu membohongi diriku
bahwa bahagiamu yang bukan karenaku adalah sakit yang terlalu.
Sesak, sampai aku sulit bernafas.
Dan ternyata sama saja.
Itupun bukan waktu yang paling tepat.

Maka aku mulai berjalan saja.
Membiarkan semua proses penyembuhan ini berlangsung sewajarnya.
Tak akan lagi kupaksakan diri untuk secepat itu melupamu.

Tidak. Karena aku tak amnesia.
Tak akan lagi kupaksakan diri untuk membencimu dengan terlalu,
karena jika hanya demi kenangan yang harus kulupakan,
aku masih percaya keajaiban Tuhan.

Kurasa setiap orang tetap mampu bahagia,
walau mereka masih mengingat masa lalunya dengan sempurna.

Kurasa setiap orang masih mampu untuk tersenyum,
walau ada kenangan manis yang tak lagi ada di hidup mereka saat ini.

Dan kurasa,
waktu yang tepat untuk melupakanmu
akan datang dengan sendirinya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah mencintaimu harus sesakit ini ??

 Tahukah kamu, bahwa mungkin aku adalah satu-satunya wanita yang masih bertahan ketika aku tahu bahwa cintaku telah kau khianati ? Tahukah kamu, bahwa mungkin aku adalah wanita yang rela tersakiti demi mempertahankan hubungan kita ?? Aku, aku adalah wanita yang rela menahan pedih ketika keegoisanmu muncul ,, Aku adalah wanita yang menerimamu apa adanya ,, Tahukah kamu ??? TAHUKAH KAMU ?????!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Aku seakan-akan ingin berteriak dihadapan mu ! tolong sadar ! aku adalah wanita yang selalu mencintaimu dengan tulus, mencintai segala kekuranganmu ! Terkadang aku berfikir, kenapa aku bisa mencintaimu ??? seseorang yang jelas2 bukan termasuk dalam tipe pangeran idamanku, bukan hanya aku yang bertanya, bahkan semua orang bertanya kenapa aku bisa mencintaimu ?? dan aku hanya bisa menjawab " aku mencintaimu tanpa alasan", ya, aku mencintaimu tanpa alasan. pelampiasankah ?? TIDAK ! aku memang pernah mencintai seseorang sebelum kamu, dan aku memang ...

Kau tidak sedang berlomba dengan siapapun

Kau ini sebenarnya tidak sedang berlomba dengan siapa-siapa. Tidak mencari pemenang perihal siapa yang lebih banyak atau siapa yang lebih cepat sampai duluan. Tidak ada. Jika melihat hasil orang lain lantas membuatmu malah merasa kalah, merasa berkecil hati, merasa tertinggal, dan justru bukan bersemangat, maka berhentilah untuk melihat ke arah sana. Berhenti melihat orang lain. Stop, tinggalkan, lepaskan, unfollow. Tidak ada peraturan yang mengatakan bahwa kamu harus menjadikan pencapaian orang lain itu sebagai pemacu semangatmu, tidak ada. Jangan mengikuti kata-kata orang brengsek yang bilang bahwa pencapaian orang lain itu harus dijadikan sebuah motivasi, apabila jauh dalam dirimu kamu tidak bisa merasa seperti itu. Hidupmu ini ya hidup kamu sendiri, kamu tau mana yang kamu suka dan mana yang tidak kamu suka. Masa harus ngikutin kata orang lain? Nggak usah sok dewasa kalau memang tidak bisa. Setiap orang punya rezekinya masing-masing, punya waktunya masing-masing, punya...

Tentang Wanita

"Kamu lebih dari aku, aku khawatir" Awalnya sering melihat tulisan ini di timeline, entah itu Instagram atau Line. Sempat berpikir kenapa sih viral banget. Tulisannya kirta-kira seperti ini. Ngga ada tebu yang kedua kepalanya itu manis.  Kalau kamu memilih bersama dengan wanita karir yang bekerja, kamu perlu menerima bahwa ia tidak bisa di rumah membersihkan rumah. Kalau kamu memilih bersama dengan ibu rumah tangga yang menjaga dan merawat rumah, kamu perlu menerima bahwa ia tidak menghasilkan uang. Kalau kamu memilih bersama wanita penurut, kamu harus menerima bahwa ia bergantung padamu dan tidak mandiri. Kalau kamu memilih bersama wanita pemberani, kamu harus menerima bahwa ia keras kepala dan memiliki pemikiran sendiri. Kalau kamu memilih bersama wanita cantik, kamu harus menerima bahwa pengeluaran yang ia keluarkan juga banyak. Kalau kamu memilih bersama dengan wanita hebat, kamu harus menerima bahwa ia keras dan tak terkalahkan. Tidak ada wanita ...