Langsung ke konten utama

Teruntuk dia; yang dulu lelakiku

 

Sudah hidup berapa lama hingga bisa-bisanya bertingkah; seolah paling dicinta nestapa?
Padahal ini hanya perihal; kita ingin menjadi berhak pada bahagia yang tidak memihak?

Dihujani sendu tiada henti, galau sana sini, lalu meracau hingga berdo’a “Ya Tuhan kapan semua ini berganti?” 
Dan menyalahkan diri sendiri, adalah bukan sebaik-baiknya solusi.

Aku pernah, begitu bahagia, hingga tau betapa lelahnya tertawa. 
Melupakan sejenak luka yang terbuka menganga, oleh apa saja bertemakan penghilang derita. 
Terlalu muda untuk kata derita, tapi tidak terlalu tua untuk mencoba mencicipinya. 
Berlebihan? Mungkin. Namun ingatlah, setiap insan punya skala rasa sakitnya masing-masing. 
Tuhan belum sempat menciptakan standar internasional untuk hal demikian.

Meremehkan Tuhan? Tidak. 
Sebab benar adanya setiap orang punya sisi kuatnya sendiri-sendiri. 
Sosok A, mungkin begitu tegar menghadapi semua getar getir kehidupan tanpa gentar. 
Sosok B, mungkin selalu mampu bangkit kembali atas apa-apa yang buatnya terseok, lalu tak bisa melakukan apapun selain bertumpu. 
Sosok C, mungkin keduanya.
Satu hal yang pasti adalah, mereka tidak akan pernah bisa hidup sendiri -meski mengakunya mandiri.


Butuh teman hidup? Ya. Tapi tidak sekarang. 
Sebab walaupun hati ini buatan Tuhan, ia selalu rentan akan kekecewaan. 
Takut jatuh -bersama ia yang mengaku cinta- terlalu dalam, lalu ditinggal sendirian. 
Oh, Tuan sungguh jatuh cinta bukan wahana permainan. Jatuh, luluh, utuh, seluruh, -pada satu namamu- adalah tidak se-bercanda itu.

Jodoh memang di tangan Tuhan, tapi tolong, saat ikhtiar, jangan menganggap ajang tinggal atau meninggalkan adalah jua rencana Tuhan belaka. 
Keputusan tetap berada ditangan sang wayang, sayang. 
Tugasmu adalah berusaha mempertahankan apa yang kamu punya sekarang. 
Dan tugasku adalah memeluk pertahananmu karena aku tau bertahan sendirian, rasanya bak menggenggam bahagia yang dipaksakan. 
Pun jangan memaksakan untuk bertahan sebab keputusan tetap ditanganmu sebagai pelakon skenarionya Tuhan.

Maaf, aku belum menjadi apa maumu. 
Terima kasih, sudah menyediakan apa mauku hingga melepasmu bisa lebih sulit dari melepas masa laluku. Maaf, untuk kesalahan kesalahan hingga kau tak sanggup bertahan. 
Terima kasih, sudah pernah bergenggaman hingga akhirnya merenggang dan perpisahan menjadi pilihan. Yang perlu ditekankan, tolong, Tuan. Jangan pernah menyederhanakan perpisahan. 
Sebab tidak semua hal yang pergi, bisa kembali lagi. 
Karena ada hal-hal yang cukup hanya terjadi satu kali saja.

Namun tak apa, terluka adalah hal biasa, kan? 
Sempatkanlah bertanya pada Tuhan, seberapa sering namamu disisipkan pada doa-doaku. 
Aku memang bukan Ibumu, tapi aku pernah berharap menjadi Ibu dari calon anak-anakmu.

Terlalu dewasa? Iya. 
Jika berjika-jika tentang masa depan bersamamu adalah kesalahan, dipenjarakan namun tetap bersamamu akan menjadi pilihan yang menyenangkan.

Semoga berbahagia, jangan lupa tertawa, mudah-mudahan tidak menyesal dengan keputusan yang sudah ditentukan. 
Aku beruntung pernah dipertemukan dengan pria seperti mu.

Dalam ke-sok bisa-an tanpa kamu,
Perempuan yang (katamu) isi kepalanya menyenangkan

Komentar

  1. Paling suka bagian yang ini:

    Jodoh memang di tangan Tuhan, tapi tolong, saat ikhtiar, jangan menganggap ajang tinggal atau meninggalkan adalah jua rencana Tuhan belaka.
    Keputusan tetap berada ditangan sang wayang, sayang.

    Mengapa? Karena sering kali ini jadi alasan favorit bagi mereka yang tak mau mempertahankan 😄

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kau tidak sedang berlomba dengan siapapun

Kau ini sebenarnya tidak sedang berlomba dengan siapa-siapa. Tidak mencari pemenang perihal siapa yang lebih banyak atau siapa yang lebih cepat sampai duluan. Tidak ada. Jika melihat hasil orang lain lantas membuatmu malah merasa kalah, merasa berkecil hati, merasa tertinggal, dan justru bukan bersemangat, maka berhentilah untuk melihat ke arah sana. Berhenti melihat orang lain. Stop, tinggalkan, lepaskan, unfollow. Tidak ada peraturan yang mengatakan bahwa kamu harus menjadikan pencapaian orang lain itu sebagai pemacu semangatmu, tidak ada. Jangan mengikuti kata-kata orang brengsek yang bilang bahwa pencapaian orang lain itu harus dijadikan sebuah motivasi, apabila jauh dalam dirimu kamu tidak bisa merasa seperti itu. Hidupmu ini ya hidup kamu sendiri, kamu tau mana yang kamu suka dan mana yang tidak kamu suka. Masa harus ngikutin kata orang lain? Nggak usah sok dewasa kalau memang tidak bisa. Setiap orang punya rezekinya masing-masing, punya waktunya masing-masing, punya

Lirik The person I will love 내가 사랑할 사람 – 이슬비 – Lee Seul Bi OST My Girlfriend is a Gumiho Hangul, English Translation dan Terjemahan Bahasa Indonesia

  Lirik Lagu iksukji anhjyo ireon moseube nareul boyeo juneun ke cheoeuminikka honja kyeondigo chama naegien neomu wirobgo himdeul daneungeol alasseunikka byeonmyeong gataseo neol gidarineun ke budamjuki silheunde jakkuman buljabke dwae naega saranghal saram nareul barabwajukil nae moseubi dareuke boyeodo gateun mam inikka neoreul majubogien yongginajin anhjiman nareul saranghaejwoyo dwidolabwa jwoyo yoksim gataseo neol gajiryeoneun ke kamchuryeogo haebwado jakkuman keureohke dwae naega kidarin saram keuke baro neoigil honjaseoneun aereul sseoboado kkumingeol anikka neoreul saranghagien bujokhangeol aljiman nareul saranghaejwoyo keukae dolryeo bwayo na honja mal mothamyeon huhuidwilkkabwa ne maeumeul ijeneun bogo sipeunde naega saranghal saram nareul barabwajugil nae moseubi dareuge boyeodo gateun mam inikka neoreul majubogien yongginajin anhjiman nareul saranghaejwoyo dwidolabwa jwoyo Hangul 익숙지 않죠 이런 모습에 나를 보여 주는 게 처음이니까 혼자 견디고 참아 내기엔 너무 외롭고

Tentang Wanita

"Kamu lebih dari aku, aku khawatir" Awalnya sering melihat tulisan ini di timeline, entah itu Instagram atau Line. Sempat berpikir kenapa sih viral banget. Tulisannya kirta-kira seperti ini. Ngga ada tebu yang kedua kepalanya itu manis.  Kalau kamu memilih bersama dengan wanita karir yang bekerja, kamu perlu menerima bahwa ia tidak bisa di rumah membersihkan rumah. Kalau kamu memilih bersama dengan ibu rumah tangga yang menjaga dan merawat rumah, kamu perlu menerima bahwa ia tidak menghasilkan uang. Kalau kamu memilih bersama wanita penurut, kamu harus menerima bahwa ia bergantung padamu dan tidak mandiri. Kalau kamu memilih bersama wanita pemberani, kamu harus menerima bahwa ia keras kepala dan memiliki pemikiran sendiri. Kalau kamu memilih bersama wanita cantik, kamu harus menerima bahwa pengeluaran yang ia keluarkan juga banyak. Kalau kamu memilih bersama dengan wanita hebat, kamu harus menerima bahwa ia keras dan tak terkalahkan. Tidak ada wanita