Nostalgia seorang anak perempuan lugu pemberani. Gadis kecil yang gemar berceloteh manja. Bermain di lapangan merupakan kegemarannya. Bermain atau menonton badmiton itu biasa. Ia hanya ingin menjadi wasit badminton. Duduk di kursi tinggi menjadi juri. Ia gadis kecil nan pemberani. Belajar sepeda, jatuh pun tetap tertawa. Padahal lututnya berdarah, jelas ia terluka. Katanya tak ingin buat mamanya khawatir. Ia adalah anak kecil kesayangan papanya. Juga gadis pipi melon kesayangan mamanya. Yang jika bermain tak kenal lelah. Tanpa takut terluka, cerita tanpa celah. Bahagia tanpa jeda, cinta yang menguatkannya. Hidupnya selalu dibekali doa. Sepeda pertamanya, juga kursi wasit badmintonnya. Pada lapangan itu, semua kenangan terpadu. Pada orang-orang yang kala itu menemaninya. Sungguh, ia teramat rindu.
***
Aku, generasi yang lahir tahun 90-an. Kami memiliki ritual wajib setiap minggu pagi. Yaitu menonton film kartun seharian. Jika tidak dilakukan, sedih rasanya. Aku tak pernah absen menonton kartun. Cardcaptor Sakura, judul kartunnya. Kadang aku berkhayal menjadi Kinomoto Sakura. Sakura si pengumpul kartu, pemecah misteri. Membantu orang kesusahan, ulah kartu jahat. Kemudian muncul Syaoran yang mengincar kartu tersebut. Pada awalnya Sakura dan Syaoran bermusuhan. Namun dalam diam keduanya menyimpan cinta. Indah dan terjaga hingga akhir waktu.Nostalgia? Masa kecilku cukup bahagia. Memainkan segala permainan pada jamannya. Gadis dengan pipi gempal berambut ikal. Ia tertawa lepas tanpa beban. Meski tomboy, ia memiliki sisi feminim. Main permainan anak lelaki, siapa takut? Tak terasa sudah lima belas tahun berlalu. Aku tertawa tanpa perlu mengingat tugas. Kadang aku menangis karena dijahili. Aku ingat sekali boneka Teletubbies merahku. Jika ditekan perutnya, ia mengeluarkan suara. Namun sayang, boneka itu hilang. Aku menangis dan merengek minta dibelikan lagi. Oh, andai waktu dapat diputar kembali.
***
Nostalgia Masa kecil? Terlalu banyak yang ingin kuceritakan. Masa di mana tak perlu ada tugas. Masa di mana tanpa ada beban sedikit pun. Masa di mana hanya ada kata bermain. Aku rindu masa itu.
Komentar
Posting Komentar