Kenapa kamu bisa serapuh ini?
Kenapa kamu biarin diri kamu sebegini menyedihkannya ?
Tolong, ini cuma dia! Ini cuma dia! Dia bukan siapa-siapa. Tidak seharusnya dia bisa bikin kamu menelan semua harga dirimu. Tidak seharusnya dia bisa bikin kamu susah mengenali dirimu sendiri..
Apa? Sakit? Aku tau! Demi Tuhan, aku tau! Tapi, ayolah. Kalau kamu mau menyembuhkan sakitnya, berhenti menabur garam di atas lukamu. Berhenti membenci pemberi luka yang membuat kamu menangis. Hanya berhenti..
Lukamu sudah cukup sakit, bukan? Apa lukamu kurang dalam sampai kamu merasa perlu menambahkan sayatan? Apa kamu tidak merasa muak dengan dia yang meninggalkan luka menjijikkan itu, sampai kamu masih saja merasa perlu untuk menangisi saat lukamu berdenyar ?
Simpan saja sedihmu sendiri. Bagi sedikit dengan orang-orang terdekatmu, orang-orang kepercayaanmu. Orang yang akan ikut merasakan, bukan nantinya malah menertawakan. Setelah disakiti sebegitunya, kamu masih mengijinkan dia untuk menertawakan? Kamu hanya lelucon untuk dia, jangan mengharapkan hal-hal bodoh yang hanya akan membuatmu semakin nampak bodoh Nis ..
Kamu lelah? Iya, aku juga tau itu. Tentu saja lelah. Berakting seakan semua baik-baik saja, seakan kamu perempuan terkuat yang pernah ada. Berpura-pura itu tidak pernah tidak melelahkan. Tapi, bisa jangan mengeluh? Kalau kamu lelah, sayangi diri kamu. Kalau kamu lelah, paksa otak kamu berhenti memikirkan dia. Kalau kamu lelah, mulailah merelakan..
Relakan bahwa memang seperti ini yang seharusnya kamu lewati. Relakan bahwa memang sedalam itu luka yang seharusnya kamu lewati. Relakan bahwa memang harapanmu perlu dihempas jatuh, untuk kemudian belajar tidak membiarkan harapanmu mengudara terlalu tinggi lagi..
Ingat ya, aku menyayangi kamu. Terimakasih untuk tetap kuat..
Salam Sayang
Tertanda, dirimu Khairunnisa Masyithoh
Berhenti mengejar pria yg tak ingin menjadi milikmu, berusahalah menjadi cewe yg lebih baik supaya Tuhan datangkan pria yg tepat utk hidupmu
BalasHapus