Selamat malam, Mamah.
Kali ini aku akan menuliskan surat untukmu lagi.
Terdengar gila mungkin, karena pasti surat ini tak akan sampai padamu. Tapi, ijinkan gadismu ini mengabadikannya melalui tulisannya.
Ini sudah bulan Februari mah, tepat 8 bulan kau tak mendampingiku di dunia yang keras ini.
Bagaimana disana? Apakah kau bisa dengan jelas melihatku dari sana?
Betapa tak adilnya jika kau bisa melihatku setiap hari dari sana, sedangkan disini aku hampir mati karena merindukanmu.
Tak apa, karena aku yakin, kau masih tetap disini. Didalam hatiku.
Banyak sekali hal-hal yang ingin aku ceritakan padamu, banyak pula keluhan-keluhan yang ingin aku adu-kan padamu.
Tentunya kau sangat tahu, kuliah didunia nyata tak se indah seperti yang di FTV mah, hehe.
Pada semester ini, aku merasa seperti robot yang harus menjalani aktivitas wajib sebagai mahasiswi.
Aku bahkan seperti tenggelam diantara banyaknya tugas-tugas yang harus ku selesaikan, sangat melelahkan.
Kau tahu kan, aku begitu pembosan dengan aktivitas yang sama. Tapi, aku harus memaksakannya.
Kau pasti marah, karena aku sempat membolos kuliah beberapa kali karena kemalasan dan sifat pembosan ku. Hehe, maaf ya mah :D
Ya, IPK kali ini tak terlalu mengecewakan dibanding dengan IPK semester lalu.
Saat ini aku sedang liburan dirumah. Sebenarnya, aku ingin berlibur ke beberapa tempat agar aku tak terlalu bosan, tapi .. entahlah. Ada seseorang yang menjanjikan untuk mengajakku kesuatu tempat pada saat liburan. Tapi sampai saat ini pun, dia tak juga mengajakku.
Aku terlalu mudah untuk diberikan janji kan mah? Bodoh ya? Hehe
Inilah gadismu. Gadis yang bodoh karena lelaki itu. Kau pasti sudah tau siapa yang aku maksud.
Betapa aku ingat nasihat-nasihatmu ketika kau bercerita tentang lelaki itu, betapa kau sangat mendukung hubungan kami, betapa kau mempercayainya untuk menjagaku.
Apakah dia mah? Apakah dia orangnya?
Entahlah, aku bahkan belum terlalu yakin. Kau pasti tahu apa yang terjadi diantara aku dan lelaki itu akhir-akhir ini.
Bagaimana bisa urusan percintaan bisa serumit ini, mah?
Saat ini, aku sangat membutuhkan nasihatmu, membutuhkan dukungan darimu. Tapi ... ah, sudahlah. Aku akan berhenti menjadi gadis cengeng yang hanya merengek ini dan itu. Aku harus menerima kenyataan kan ?
Tapi, bolehkan aku bercerita?
Terkadang untuk menjadi gadis yang kuat sangatlah melelahkan, karena pada nyatanya aku bukan lah gadis kuat itu, aku hanya berpura-pura menjadi kuat.
Jika pada suatu malam kau dapati aku menangis sendirian dikamar, aku mohon, peluklah aku darisana, karena mungkin aku akan sedikit tenang.
Aku bahkan sangat heran, jika ada seseorang yang berkata bahwa dia ingin menjadi aku. Haha, itu sangat lucu kan?
Mereka tidak pernah tau mah, bahwa menjadi aku tidaklah mudah.
Bagaimana bisa mudah, jika diusia-usia sekarang ini, aku sangat membutuhkan peran mamah dan papah dalam kehidupan sehari-hariku. Tapi, aku bahkan tak mendapatkannya. Mereka bahkan hanya menilai ku dari luar. Mereka tak pernah tau apa yang aku perjuangkan untuk dapat menjadi kuat.
Tapi, aku sangat bersyukur. Karena papah dan mamah menjadi orangtuaku. Bahkan, jika ada dunia selanjutnya, aku tetap meminta pada Allah untuk tetap lahir dari rahim mu.
Aku sangat bersyukur karena terlahir di dalam keluarga yang sangat mencintaiku.
Meskipun raga kalian tak ada disini, kalian tetap akan hidup di hatiku. Sampai nanti, sampai kita akan berkumpul disisiNya kelak.
Teruntuk mamah dan papah yang kini berada disisiNya.
Aku mohon restu dalam langkahku menuju dewasa, agar gadis kecilmu ini dapat menjadi wanita yang dapat kalian bangga kan. Dan terimakasih mamah, untuk selalu menjagaku dan membesarkanku selama 19tahun ini.
Untuk surat kali ini, aku cukupkan dulu ya mah.
Salam kecup dan peluk,
Dari gadis kecilmu yang menuju kedewasaan tanpa mu,
Khairunnisa Masyithoh.
ini adalah fotoku dan cucu mamah, anaknya mas pandi.
Namanya Erfa, dia sangat cantik bukan? tapi lebih cantik aku pastinya .. hehe.
Eyang uti dapet salam peluk dari erfa ({}) hehe
Komentar
Posting Komentar