Teruntuk seorang 'that I called friend'
Selamat malam, tuan.
ah, sepertinya kau sedang berbahagia bukan?
beberapa hari terakhir ini, aku jarang mendengar bunyi 'pesan' darimu. mungkin kau sedang sibuk dengan kebahagian nyata mu.
tak apa. sungguh tak apa.
aku sudah menebak bahwa 'kita' akan berakhir sebatas ini. kita? ah, aku terlalu berandai bukan?
sungguh aku tak apa.
tapi aku akui, kau sungguh berbakat. membuat ku melambung jauh keatas saat aku sedang terpuruk karena masalalu-ku, lalu setelah nya? kau sudah tau jawabannya kan? ya, aku kau jatuhkan dengan sangat tidak hati-hati.
sakit? ah, aku tak apa tuan, sungguh. aku tak apa.
boleh aku sedikit jujur?
mungkin aku terlalu cepat untuk berharap padamu. tapi, perempuan mana yang tak berharap lebih jika diperlakukan seperti itu?
sudahlah, aku tak apa.
tapi malam ini, aku merasakan dadaku sesak. tidak bukan karena asma, aku tak punya penyakit seperti itu. tapi melihat foto 'perempuan-mu' yang kau pasang itu, tiba-tiba ada nyeri yang tak terkira.
ah, dia kah perempuan-mu? dia cantik, pandai bersolek. tak seperti aku. membuat alis seperti perempuan-perempuan jaman sekarang pun tak bisa, apalagi bersolek layaknya perempuan-mu itu. da aku mah apa atuh :)))
sekali lagi aku tak apa.
kau tau tuan? ketika seorang perempuan bilang jika 'dia tak apa-apa' sesungguhnya ada nyeri dan sesak luar biasa yang sedang dia rasakan. aku tak bilang jika itu aku. tapi saat ini aku hanya sedang berlagak seperti perempuan-perempuan lain, yang tersenyum dan berkata bahwa 'aku baik-baik saja'. tak usah kau hiraukan nyeri dan sesak di dadaku ini, sungguh tak usah.
kau cukup nikmati saja bahagiamu dengan perempuan-mu di dunia nyata.
aku anggap kisah kita hanyalah sebuah dongeng. iya. dongeng yang pernah kau katakan. dongeng itu memang indah, dan berakhir happy ending, meskipun dalam nyatanya sangat jauh dari happy ending. tapi tak apa, iya, tak apa.
sudah ya, aku lelah dengan drama yang selama ini kau perankan. apakah kau tak lelah? :)
sudahlah.
Aku selesai disini.
Aku ingin baik - baik saja ketika tak sengaja mengeja namamu di layar ponselku,
aku ingin baik - baik saja ketika melihat gambar(perempuan)mu atau sekadar melihatmu melipir di RU-ku.
sungguh, aku ingin baik-baik saja.
Selamat malam, tuan.
ah, sepertinya kau sedang berbahagia bukan?
beberapa hari terakhir ini, aku jarang mendengar bunyi 'pesan' darimu. mungkin kau sedang sibuk dengan kebahagian nyata mu.
tak apa. sungguh tak apa.
aku sudah menebak bahwa 'kita' akan berakhir sebatas ini. kita? ah, aku terlalu berandai bukan?
sungguh aku tak apa.
tapi aku akui, kau sungguh berbakat. membuat ku melambung jauh keatas saat aku sedang terpuruk karena masalalu-ku, lalu setelah nya? kau sudah tau jawabannya kan? ya, aku kau jatuhkan dengan sangat tidak hati-hati.
sakit? ah, aku tak apa tuan, sungguh. aku tak apa.
boleh aku sedikit jujur?
mungkin aku terlalu cepat untuk berharap padamu. tapi, perempuan mana yang tak berharap lebih jika diperlakukan seperti itu?
sudahlah, aku tak apa.
tapi malam ini, aku merasakan dadaku sesak. tidak bukan karena asma, aku tak punya penyakit seperti itu. tapi melihat foto 'perempuan-mu' yang kau pasang itu, tiba-tiba ada nyeri yang tak terkira.
ah, dia kah perempuan-mu? dia cantik, pandai bersolek. tak seperti aku. membuat alis seperti perempuan-perempuan jaman sekarang pun tak bisa, apalagi bersolek layaknya perempuan-mu itu. da aku mah apa atuh :)))
sekali lagi aku tak apa.
kau tau tuan? ketika seorang perempuan bilang jika 'dia tak apa-apa' sesungguhnya ada nyeri dan sesak luar biasa yang sedang dia rasakan. aku tak bilang jika itu aku. tapi saat ini aku hanya sedang berlagak seperti perempuan-perempuan lain, yang tersenyum dan berkata bahwa 'aku baik-baik saja'. tak usah kau hiraukan nyeri dan sesak di dadaku ini, sungguh tak usah.
kau cukup nikmati saja bahagiamu dengan perempuan-mu di dunia nyata.
aku anggap kisah kita hanyalah sebuah dongeng. iya. dongeng yang pernah kau katakan. dongeng itu memang indah, dan berakhir happy ending, meskipun dalam nyatanya sangat jauh dari happy ending. tapi tak apa, iya, tak apa.
sudah ya, aku lelah dengan drama yang selama ini kau perankan. apakah kau tak lelah? :)
sudahlah.
Aku selesai disini.
Aku ingin baik - baik saja ketika tak sengaja mengeja namamu di layar ponselku,
aku ingin baik - baik saja ketika melihat gambar(perempuan)mu atau sekadar melihatmu melipir di RU-ku.
sungguh, aku ingin baik-baik saja.
Hahaha...serasa ini aku yang nulis..... ππ₯Ί
BalasHapus