Ini aku wanita bodohmu
Hati yang masih bernafas namun kau paksa mati
Dalam sekejap cinta berubah dusta
Kau jadikan cintaku aneh bentuknya
Tergambar dari mataku yang bengkak
Aku jadi bahan tertawaan teman-temanmu
Mempertahankan cinta walau menelan tawa
Dustamu masih ku sanjung tinggi
Meski dengan mata yang basah
Aku bernafas, tetapi ingin menangis
Bagaimana bisa aku membencimu?
Hidupku adalah kamu.
Sekarang lihatlah aku, lihat!
Akulah wanita bodohmu yang selalu mencintaimu dengan bebal.
Kau ini sebenarnya tidak sedang berlomba dengan siapa-siapa. Tidak mencari pemenang perihal siapa yang lebih banyak atau siapa yang lebih cepat sampai duluan. Tidak ada. Jika melihat hasil orang lain lantas membuatmu malah merasa kalah, merasa berkecil hati, merasa tertinggal, dan justru bukan bersemangat, maka berhentilah untuk melihat ke arah sana. Berhenti melihat orang lain. Stop, tinggalkan, lepaskan, unfollow. Tidak ada peraturan yang mengatakan bahwa kamu harus menjadikan pencapaian orang lain itu sebagai pemacu semangatmu, tidak ada. Jangan mengikuti kata-kata orang brengsek yang bilang bahwa pencapaian orang lain itu harus dijadikan sebuah motivasi, apabila jauh dalam dirimu kamu tidak bisa merasa seperti itu. Hidupmu ini ya hidup kamu sendiri, kamu tau mana yang kamu suka dan mana yang tidak kamu suka. Masa harus ngikutin kata orang lain? Nggak usah sok dewasa kalau memang tidak bisa. Setiap orang punya rezekinya masing-masing, punya waktunya masing-masing, punya
Komentar
Posting Komentar